Dinsdag 14 Mei 2013

KARTOGRAFI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berkenaan tentang ”Proyeksi Peta” ini dengan baik dan tepat waktu.
Pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen mata kuliah Kartografi, dan juga kepada semua teman-teman yang telah bersedia membantu  saya dalam penyelesaiannya.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bentuknya. Karena itu saya mohon saran dan kritik yang membangun, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.


                                                                                                                                                                   Banjarmasin, 25 November 2011


                                                                                                                                                                                                 Penulis.








DAFTAR ISI

                   KATA PENGANTAR ……………………………………………….  i
                   DAFTAR ISI...................................................................................        ii
                   BAB I PENDAHULUAN..............................................................       1
A.LATAR BELAKANG ……………………………………….        1
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………...        1
C. TUJUAN ……………………………………………………........              1
                      D.  METODE PENULISAN..............................................................              1
                    BAB II PEMBAHASAN .............................................................        2
A.    PENGERTIAN PROYEKSI PETA......................................        2
B.     BERDASARKAN JENIS PROYEKSI PETA.......................      3
C.     SKALA PETA.............................................................................. 9
BAB III PENUTUP........................................................................   10
                A. KESIMPULAN....................................................................... 10
                    DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 11










BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Peta merupakan gambaran suatu tempat seperti kota, negara atau benua yang memperlihatkan karakteristik utamanya. Jadi pemetaan dapat diartikan sebagai kegiatan penggambaran permukaan bumi yang di proyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Sebuah peta dasar dibuat dengan skala terkecil mulai dari 1 : 50.000 sampai 1 : 250.000.
Proyeksi diartikan sebagai metoda atau cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik
Secara umum, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan peta.Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin.Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta.
Bentuk bumi bukanlah bola tetapi lebih menyerupai ellips 3 dimensi atau ellipsoid.Istilah ini sinonim dengan istilah spheroid yang digunakan untuk menyatakan bentuk bumi.Karena bumi tidak uniform, maka digunakan istilah geoid untuk menyatakan bentuk bumi yang menyerupai ellipsoid tetapi dengan bentuk muka yang sangat tidak beraturan.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Apakah yang di maksud Proyeksi Peta ?
2.Apa-apa saja Proyeksi Peta ?

C.TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bermaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Kartografi dan untuk menambah pengatahuan atau wawasan para pembaca tentang Kartografi (Proyeksi Peta) dan di harapkan bermanfaat bagi kita semua.Amieeennnn
D.METODE PENULISAN
Penulis menggunakan metode penulusaran di internet dan buku-buku SMA yang berkaitan dengan materi yang sudah di tugaskan kepada penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN PROYEKSI PETA
Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik.Proyeksi peta merupakan cara memindahkan garis lintang atau paralel dan garis bujur atau meridian di bola bumi (globe) ke bidang datar yang berbentuk peta.Analoginya adalah sama dengan saat kita akan menghitung luas kulit jeruk. Untuk menghitungnya kita harus mengupasnya dan meletakkannya pada bidang datar.Karena awalnya kulit jeruk tersebut 3 Dimensi dengan dikupas dan di letakkan mendatar maka dipaksakan menjadi 2 Dimensi maka sebagai akibatnya terjadi perubahan dari bentuk awal yang dikarenakan adanya sobekan, mengembang atau berkerut.
Secara umum, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan peta. Proyeksi Peta adalah prosedur matematis yang memungkinkan hasil pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi fisis bisa digambarkan diatas bidang datar (peta).
Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, maka dalam pembuatan peta digunakan proyeksi peta. Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang datar
 Peristilahan Dalam Proyeksi Peta                       
Beberapa ketentuan yang berhubungan dengan pemodelan bumi sebagai spheroid adalah:
a. Meridian dan meridian utama
b. Paralel dan paralel NOL atau ekuator.
c. Bujur (longitude – j ), Bujur Barat (0° – 180° BB) dan Bujur Timur (0° – 180° BT)
d. Lintang ( latitude – l ), Lintang Utara (0° -90° LU) dan Lintang Selatan (0° –90° LS)
Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar, denganpersyaratan sebagai berikut ;
1.      Bentuk kenampakan di permukaan bumi tidak berubah atau sama dengan di bola bumi
2.      Luas permukaan bumi yang di ubah harus tetap
3.      Jarak antara satu titik dengan titik lain di permukaan bumi yang diubah harus tetap
http://dennycharter.files.wordpress.com/2008/05/proyeksi1.jpg?w=300&h=142&h=142








Sistem Proyeksi Peta dibuat dan dipilih untuk:
·         Menyatakan posisi titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar yang nantinya bisa digunakan untuk perhitungan jarak dan arah antar titik.
·          Menyajikan secara grafis titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar yang selanjutnya bisa digunakan untuk membantu studi dan pengambilan keputusan berkaitan dengan topografi, iklim, vegetasi, hunian dan lain-lainnya yang umumnya berkaitan dengan ruang yang luas.
Cara proyeksi peta bisa dipilah sebagai
·         Proyeksi langsung (direct projection): Dari ellipsoid langsung ke bidang proyeksi.
·         Proyeksi tidak langsung (double projection): Proyeksi dilakukan menggunakan "bidang" antara, ellipsoid ke bola dan dari bola ke bidang proyeksi
B. BERDASARKAN  JENIS PROYEKSI PETA
Berdasarjan jenis proyeksi peta di golongkan dalam  5 bagian, yaitu
1.Berdasarkan Jenis Bidang Proyeksi
Adapun jenis bidangProyeksi Peta merupakan suatu sistem pemindahan dari bentuk permukaan bumi yang lengkung ke suatu bidang datar.Proyeksi berdasarkan jenis bidang proyeksi terbagi menjadi 3 yaitu:
1).Proyeksi Bidang Datar atau Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik.Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi.
Ciri-ciri Proyeksi Azimuthal:
a. Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub.
b. Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang konsentris mengelilingi kutub.
c. Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta besarnya sama.
d. Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk lingkaran
Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:
  1. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.
  2. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
3.      Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator

Gambar Proyeksi Bidang Datar
2).Proyeksi Kerucut, Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring).Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari.Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari.Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah daerah di lintang 45°.Proyeksi kerucut di bedakan menjadi 3 macam yaitu:
1.Proyeksi Kerucut Normal / Standar, Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel Standar)
2.Proyeksi Kerucut Transversal,Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus.
3.Proyeksi Kerucut Oblique (Miring), Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.



3).Proyeksi Silinder,Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:

  1. Dapat menggambarkan daerah yang luas.
  2. Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
  3. Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
  4. Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.


Gambar.Proyeksi Silinder

                                                                                                                         
Jenis Bidang Proyeksi





2.Berdasarkan Kedudukan Bidang Proyeksi
Proyeksi berdasarkan jenis bidang proyeksi terbagi menjadi 3 yaitu:
1)      Proyeksi Normal (Polar), merupakan jenis proyeksi peta yang garis karakteristiknya berhimpit dengan sumbu pendek elipsoid, sehingga antara kedua garis tersebut tidak terbentuk sudut. Garis karakteristik merupakan garis sumbu dari bidang proyeksi peta,
2)      Proyeksi Miring(Oblique) , merupakan jenis proyeksi peta yang garis karakteristiknya membentuk sudut lancip dengan sumbu pendek elipsoid atau membentuk sudut lancip dengan bidang ekuator, Sumbu simetri bidang proyeksi membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
3)      Proyeksi Transversal(Equatorial), merupakan jenis proyeksi peta yang garis karakteristiknya terletak di bidang ekuator atau berpotongan tegak lurus dengan sumbu pendek elipsoid.
Menurut kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi yaitu:
Ditinjau dari kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi, proyeksi peta dibedakan menjadi:
·         Proyeksi Tangent (Menyinggung),Apabila bidang proyeksi bersinggungan dengan permukaan bumi.
·         Proyeksi Secant (Memotong),Apabila bidang proyeksi berpotongan dengan permukaan bumi
3.Berdasarkan Jenis Unsur yang Bebas Distosi
Upaya mempertahan salah satu unsur berakibat terjadinya distorsi pada unsur yang lain.Sistem proyeksi peta dibuat untuk mereduksi sekecil mungkin distorsi tersebut antara lain:
  • Membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian-bagian yang tidak terlalu luas, dan
  • Menggunakan bidang peta berupa bidang datar atau bidang yang dapat didatarkan tanpa mengalami distorsi seperti bidang kerucut dan bidang silinder.
Proyeksi peta menurut jenis unsur yang bebas distorsidibedakan :         
  1. Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya sudut
  2. Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya panjang jarak
3.Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya luas suatu daerah pada bidang lengkung
4.Berdasarkan Proyeksi Gabungan
Proyeksi berdasarkan gabungan ke 3 kelompok di atas terbagi menjadi 4,yaitu:
1)      Proyeksi silinder normal conform, merupakan jenis proyeksi peta yang menggunakan bidang proyeksi silinder, dengan kedudukan normal dan sifat distorsinya conform. Contohnya adalah proyeksi mercartor,
2)      Proyeksi kerucut normal conform, merupakan jenis proyeksi peta yang menggunakan bidang proyeksi kerucut, dengan kedudukan normal dan sifat distorsinya conform. Contohnya adalah proyeksi Lambert,
3)      Proyeksi silinder transversal conform, merupakan jenis proyeksi peta yang menggunakan bidang proyeksi silinder, dengan kedudukan transversal dan sifat distorsinya conform. Contohnya adalah proyeksi UTM,
4)      Proyeksi azimuthal/zenital normal conform, merupakan jenis proyeksi peta yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya, dengan kedudukan normal dan sifat distorsinya conform. Contohnya adalah proyeksi Polar Stereografis.
Proyeksi modifikasi (gubahan),adalah proyeksi ini sering  di gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan di buat melalui perhitungan .Beberapa jenis proyeksi peta menurut modifikasi (gubahan ) di bedakan:
·         Proyeksi Bonne (Equal Area),Proyeksi ini memiliki sifat sama luas. Sudut dan jarak benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu. Baik untuk menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa..
·         Proyeksi Sinusoidal,Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak antar paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australiadan Afrika.
·         Proyeksi Mercator,Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar
. Sifat-sifat proyeksi Mercator yaitu:
  1. makin dekat dengan kutub.
  2. Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator pembagian vertikal benar menurut skala.
  3. Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari ekuator, interval jarak makin membesar.
  4. Proyeksinya adalah konform.
  5. Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi tak terhingga.
·       Proyeksi Mollweide,Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di pinggir peta.
  • Proyeksi Gall,Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada lintang-lintang yang mendekati kutub.
  • Proyeksi Homolografik (Goode),Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada proyeksi Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran.

5.Berdasarkan Proyeksi Generasi terbagi 3 yaitu:
1.      Proyeksi Geometris, merupakan jenis proyeksi peta secara perspektif atau proyeksi sentral
2.      Proyeksi Matematis, tidak dilakukan proyeksi, semuanya diperoleh dengan perhitungan matematis,
3.      Proyeksi Semi Geometris, sebagian peta diproyeksikan secara geometris dan sebagian titik-titik diperoleh dengan hitungan matematis.
C.SKALA PETA
Skala Peta adalah perbandingan jarak antara dua titik yang terdapat pada peta dengan jarak yang sebenarnya di lapangan secara horisontal atau mendatar.Misalkan pada peta tertulis skala 1:5.000 maka artinya 1 cm pada peta sama dengan 5.000 cm di lapangan secara mendatar, Selain judul kita  juga akan menemukan skala pada peta. Skala merupakan ciri yang membedakan peta dengan gambar lain. Skala peta sangat erat kaitannya dengan data yang disajikan.
Skala peta dapat di bagi menjadi 3 bagian yaitu:
1.Skala Numeris atau Skala Angka,adalah skala yang di nyatakan dengan angka dan pecahan contoh:skala angka 1:100.000 .Artinya skala 1:100.000  adalah setiap 1 satuan pada peta menunjukkan 100.000 satuan di lapangan atau 1cm peta sama dengan 1 km.
2.Skala Grafis,adalah skala yang di tunjukkan oleh garis lurus yang terbagi dalam beberapa bagian yang sama besarnya
3.Skala Verbal,adalah skala yang di nyatakan dengan kalimat
BAB III
PENUTUP
·         KESIMPULAN
Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik.Proyeksi peta merupakan cara memindahkan garis lintang atau paralel dan garis bujur atau meridian di bola bmi (globe) ke bidang datar yang berbentuk peta.
proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan peta. Proyeksi Peta adalah prosedur matematis yang memungkinkan hasil pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi fisis bisa digambarkan diatas bidang datar (peta)Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta untuk memenuhi semua ketiga persyaratan perubahan dari bidang lengkung ke bidang datar rasanya tidak mungkin bangat.
Demikian pada halnya agar kita bisa mengetahui besar kecilnya suatu peta,maka kita harus mengetahui Skala Peta,sehingga kita mudah mengetahuinya.Pada dasarnya skala dapat di bedakan menjadi 3 dengan ketiga perbedaan tersebut kita dapat bisa memahami dan mengerti.





DAFTAR PUSTAKA
Sumber : lailiaidi.blogspot.com
Dan buku-buku Detik-Detik Ujian Nasional Geografi.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
 Secaraumum, proyeksipetadapatdidefinisikansebagaiilmu yang mempelajaricarapemindahan data topografidaripermukaanBumikeataspermukaanpeta.
Proyeksi Peta adalah prosedur matematis yang memungkinkan hasil pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi fisis bisa digambarkan diatas bidang datar (peta).
Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, maka dalam pembuatan peta digunakan proyeksi peta. Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking