KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berkenaan tentang ”Proyeksi Peta” ini dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bentuknya. Karena itu saya mohon saran dan kritik yang membangun, semoga
makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Banjarmasin, 25 November 2011
Penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
………………………………………………. i
DAFTAR ISI................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1
A.LATAR BELAKANG
………………………………………. 1
B. RUMUSAN
MASALAH …………………………………... 1
C. TUJUAN
……………………………………………………........ 1
D.
METODE PENULISAN.............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................. 2
A. PENGERTIAN
PROYEKSI PETA...................................... 2
B. BERDASARKAN
JENIS PROYEKSI PETA....................... 3
C. SKALA
PETA.............................................................................. 9
BAB
III PENUTUP........................................................................ 10
A. KESIMPULAN....................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG
Peta merupakan gambaran suatu tempat
seperti kota, negara atau benua yang memperlihatkan karakteristik
utamanya. Jadi pemetaan dapat diartikan sebagai kegiatan penggambaran permukaan
bumi yang di proyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Sebuah
peta dasar dibuat dengan skala terkecil mulai dari 1 : 50.000 sampai 1 :
250.000.
Proyeksi diartikan sebagai metoda atau cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi
tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik
Secara umum, proyeksi peta dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari
permukaan Bumi ke atas permukaan peta.Proyeksi peta adalah teknik-teknik
yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga
dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi
dengan distorsi sesedikit mungkin.Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang
memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta.
Bentuk bumi bukanlah bola tetapi
lebih menyerupai ellips 3 dimensi atau ellipsoid.Istilah ini sinonim dengan
istilah spheroid yang digunakan untuk menyatakan bentuk bumi.Karena bumi tidak
uniform, maka digunakan istilah geoid untuk menyatakan bentuk bumi yang
menyerupai ellipsoid tetapi dengan bentuk muka yang sangat tidak beraturan.
B.RUMUSAN
MASALAH
1.Apakah yang
di maksud Proyeksi Peta ?
2.Apa-apa saja
Proyeksi Peta ?
C.TUJUAN
PENULISAN
Penulisan
makalah ini bermaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Kartografi dan untuk
menambah pengatahuan atau wawasan para pembaca tentang Kartografi (Proyeksi
Peta) dan di harapkan bermanfaat bagi kita semua.Amieeennnn
D.METODE
PENULISAN
Penulis
menggunakan metode penulusaran di internet dan buku-buku SMA yang berkaitan
dengan materi yang sudah di tugaskan kepada penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN PROYEKSI PETA
Proyeksi
diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari
dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik.Proyeksi peta merupakan cara
memindahkan garis lintang atau paralel dan garis bujur atau meridian di bola
bumi (globe) ke bidang datar yang berbentuk peta.Analoginya
adalah sama dengan saat kita akan menghitung luas kulit jeruk. Untuk
menghitungnya kita harus mengupasnya dan meletakkannya pada bidang datar.Karena
awalnya kulit jeruk tersebut 3 Dimensi dengan dikupas dan di letakkan mendatar
maka dipaksakan menjadi 2 Dimensi maka sebagai akibatnya terjadi perubahan dari
bentuk awal yang dikarenakan adanya sobekan, mengembang atau berkerut.
Secara
umum, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan
data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan peta. Proyeksi Peta adalah prosedur matematis yang
memungkinkan hasil pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi fisis bisa
digambarkan diatas bidang datar (peta).
Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran
(luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, maka dalam pembuatan peta
digunakan proyeksi peta. Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk
permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang datar
Peristilahan Dalam Proyeksi Peta
Beberapa ketentuan yang berhubungan
dengan pemodelan bumi sebagai spheroid adalah:
a. Meridian dan meridian utama
b. Paralel dan paralel NOL atau ekuator.
c. Bujur (longitude – j ), Bujur
Barat (0° – 180° BB) dan Bujur Timur (0° – 180° BT)
d. Lintang ( latitude – l ), Lintang
Utara (0° -90° LU) dan Lintang Selatan (0° –90° LS)
Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah
bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar, denganpersyaratan sebagai
berikut ;
1.
Bentuk kenampakan di permukaan bumi tidak
berubah atau sama dengan di bola bumi
2.
Luas permukaan bumi yang di ubah harus tetap
3.
Jarak antara satu titik dengan titik lain di permukaan
bumi yang diubah harus tetap

Sistem Proyeksi Peta dibuat dan dipilih
untuk:
·
Menyatakan posisi titik-titik pada
permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar yang nantinya bisa
digunakan untuk perhitungan jarak dan arah antar titik.
·
Menyajikan secara grafis titik-titik pada
permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar yang selanjutnya bisa
digunakan untuk membantu studi dan pengambilan keputusan berkaitan dengan
topografi, iklim, vegetasi, hunian dan lain-lainnya yang umumnya berkaitan
dengan ruang yang luas.
Cara proyeksi
peta bisa dipilah sebagai
·
Proyeksi
langsung (direct projection): Dari ellipsoid langsung ke
bidang proyeksi.
·
Proyeksi
tidak langsung (double projection):
Proyeksi dilakukan menggunakan "bidang" antara, ellipsoid ke bola dan
dari bola ke bidang proyeksi
B. BERDASARKAN
JENIS PROYEKSI PETA
Berdasarjan jenis proyeksi peta di
golongkan dalam 5 bagian, yaitu
1.Berdasarkan Jenis Bidang Proyeksi
Adapun
jenis bidangProyeksi Peta merupakan suatu sistem
pemindahan dari bentuk permukaan bumi yang lengkung ke suatu bidang datar.Proyeksi berdasarkan jenis bidang
proyeksi terbagi menjadi 3 yaitu:
1).Proyeksi Bidang Datar atau Proyeksi
Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai
bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu
titik.Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub
pada titik pusat proyeksi.
Ciri-ciri
Proyeksi Azimuthal:
a. Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub.
b. Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang konsentris mengelilingi kutub.
c. Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta besarnya sama.
d. Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk lingkaran
a. Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub.
b. Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang konsentris mengelilingi kutub.
c. Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta besarnya sama.
d. Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk lingkaran
Proyeksi Azimuthal dibedakan 3
macam, yaitu:
- Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya
menyinggung kutub.
- Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya
tegak lurus dengan ekuator.
3.
Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang
proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator

2).Proyeksi Kerucut, Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan
paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok
untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring).Proyeksi ini memiliki
paralel melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari.Paralel berwujud garis
lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari.Proyeksi kerucut diperoleh dengan
memproyeksikan globe pada kerucut yang menyinggung atau memotong globe kemudian
di buka, sehingga bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini
paling tepat untuk menggambar daerah daerah di lintang 45°.Proyeksi kerucut di bedakan menjadi 3
macam yaitu:
1.Proyeksi Kerucut Normal / Standar, Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak
pada suatu paralel (Paralel Standar)
2.Proyeksi Kerucut Transversal,Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak
lurus.
3.Proyeksi
Kerucut Oblique (Miring), Jika sumbu kerucut terhadap sumbu
bumi terbentuk miring.


3).Proyeksi Silinder,Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi
yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Apabila
pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis
paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis
lurus vertikal. Penggunaan proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan
yaitu:
- Dapat menggambarkan daerah yang luas.
- Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
- Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis
lurus.
- Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.

Gambar.Proyeksi
Silinder
Jenis Bidang Proyeksi


2.Berdasarkan Kedudukan Bidang Proyeksi
Proyeksi berdasarkan jenis bidang
proyeksi terbagi menjadi 3 yaitu:
1) Proyeksi
Normal (Polar), merupakan jenis proyeksi peta yang garis karakteristiknya
berhimpit dengan sumbu pendek elipsoid, sehingga antara kedua garis tersebut
tidak terbentuk sudut. Garis karakteristik merupakan garis sumbu dari bidang
proyeksi peta,
2) Proyeksi
Miring(Oblique) , merupakan jenis proyeksi peta yang garis karakteristiknya
membentuk sudut lancip dengan sumbu pendek elipsoid atau membentuk sudut lancip
dengan bidang ekuator, Sumbu simetri bidang proyeksi membentuk sudut terhadap
sumbu bumi.
3) Proyeksi
Transversal(Equatorial), merupakan jenis proyeksi peta yang garis
karakteristiknya terletak di bidang ekuator atau berpotongan tegak lurus dengan
sumbu pendek elipsoid.
Menurut
kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi yaitu:
Ditinjau
dari kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi, proyeksi peta dibedakan menjadi:
·
Proyeksi Tangent (Menyinggung),Apabila bidang proyeksi bersinggungan
dengan permukaan bumi.
·
Proyeksi Secant (Memotong),Apabila bidang proyeksi berpotongan
dengan permukaan bumi
3.Berdasarkan Jenis Unsur yang Bebas
Distosi
Upaya mempertahan salah satu unsur
berakibat terjadinya distorsi pada unsur yang lain.Sistem proyeksi peta dibuat
untuk mereduksi sekecil mungkin distorsi tersebut antara lain:
- Membagi
daerah yang dipetakan menjadi bagian-bagian yang tidak terlalu luas, dan
- Menggunakan
bidang peta berupa bidang datar atau bidang yang dapat didatarkan tanpa
mengalami distorsi seperti bidang kerucut dan bidang silinder.
- Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya
sudut
- Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya
panjang jarak
3.Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya luas
suatu daerah pada bidang lengkung
4.Berdasarkan
Proyeksi Gabungan
Proyeksi berdasarkan gabungan ke 3 kelompok
di atas terbagi menjadi 4,yaitu:
1) Proyeksi
silinder normal conform, merupakan jenis proyeksi peta yang menggunakan bidang
proyeksi silinder, dengan kedudukan normal dan sifat
distorsinya conform. Contohnya adalah proyeksi mercartor,
2) Proyeksi
kerucut normal conform, merupakan jenis proyeksi peta yang menggunakan bidang
proyeksi kerucut, dengan kedudukan normal dan sifat distorsinya conform.
Contohnya adalah proyeksi Lambert,
3) Proyeksi
silinder transversal conform, merupakan jenis proyeksi peta yang menggunakan
bidang proyeksi silinder, dengan kedudukan transversal dan sifat distorsinya
conform. Contohnya adalah proyeksi UTM,
4) Proyeksi
azimuthal/zenital normal conform, merupakan jenis proyeksi peta yang
menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya, dengan kedudukan normal
dan sifat distorsinya conform. Contohnya adalah proyeksi Polar Stereografis.
Proyeksi
modifikasi
(gubahan),adalah proyeksi ini sering di
gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan di buat melalui perhitungan .Beberapa
jenis proyeksi peta menurut modifikasi (gubahan ) di bedakan:
·
Proyeksi
Bonne (Equal Area),Proyeksi ini memiliki sifat sama luas. Sudut dan jarak benar pada meridian tengah
dan pada paralel standar. Semakin jauh dari meridian tengah, bentuk menjadi
sangat terganggu. Baik untuk menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar
khatulistiwa..
·
Proyeksi
Sinusoidal,Pada
proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan
daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak
antar paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga
untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi
ini sering dipakai untuk Amerika
Selatan, Australiadan Afrika.
·
Proyeksi
Mercator,Proyeksi
Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi
dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi,
kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar
. Sifat-sifat proyeksi Mercator yaitu:
- makin dekat dengan kutub.
- Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada
ekuator pembagian vertikal benar menurut skala.
- Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh
dari ekuator, interval jarak makin membesar.
- Proyeksinya adalah konform.
- Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di
posisi tak terhingga.
· Proyeksi
Mollweide,Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di pinggir peta.
- Proyeksi
Gall,Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada
lintang-lintang yang mendekati kutub.
- Proyeksi
Homolografik (Goode),Sifatnya
sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada
proyeksi Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran.
5.Berdasarkan Proyeksi Generasi terbagi
3 yaitu:
1.
Proyeksi
Geometris, merupakan jenis proyeksi peta secara perspektif atau proyeksi
sentral
2.
Proyeksi
Matematis, tidak dilakukan proyeksi, semuanya diperoleh dengan perhitungan
matematis,
3.
Proyeksi Semi
Geometris, sebagian peta diproyeksikan secara geometris dan sebagian
titik-titik diperoleh dengan hitungan matematis.
C.SKALA PETA
Skala Peta adalah perbandingan jarak antara dua titik
yang terdapat pada peta dengan jarak yang sebenarnya di lapangan secara
horisontal atau mendatar.Misalkan pada peta tertulis skala 1:5.000 maka artinya
1 cm pada peta sama dengan 5.000 cm di lapangan secara mendatar, Selain judul
kita juga akan menemukan skala pada peta. Skala
merupakan ciri yang membedakan peta dengan gambar lain. Skala peta sangat erat
kaitannya dengan data yang disajikan.
Skala peta
dapat di bagi menjadi 3 bagian yaitu:
1.Skala Numeris atau Skala Angka,adalah
skala yang di nyatakan dengan angka dan pecahan contoh:skala angka 1:100.000
.Artinya skala 1:100.000 adalah setiap 1
satuan pada peta menunjukkan 100.000 satuan di lapangan atau 1cm peta sama
dengan 1 km.
2.Skala Grafis,adalah skala yang di
tunjukkan oleh garis lurus yang terbagi dalam beberapa bagian yang sama
besarnya
3.Skala
Verbal,adalah skala yang di nyatakan dengan kalimat
BAB III
PENUTUP
·
KESIMPULAN
Proyeksi
diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari
dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik.Proyeksi peta merupakan cara
memindahkan garis lintang atau paralel dan garis bujur atau meridian di bola
bmi (globe) ke bidang datar yang berbentuk peta.
proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari cara pemindahan data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan
peta. Proyeksi Peta
adalah prosedur matematis yang memungkinkan hasil pengukuran yang dilakukan di
permukaan bumi fisis bisa digambarkan diatas bidang datar (peta)Proyeksi peta adalah teknik-teknik
yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga
dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi
dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang
memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta untuk
memenuhi semua ketiga persyaratan perubahan dari bidang lengkung ke bidang
datar rasanya tidak mungkin bangat.
Demikian pada halnya agar kita bisa mengetahui besar kecilnya
suatu peta,maka kita harus mengetahui Skala Peta,sehingga kita mudah mengetahuinya.Pada
dasarnya skala
dapat di bedakan menjadi 3 dengan ketiga perbedaan tersebut kita dapat bisa
memahami dan mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : lailiaidi.blogspot.com
Dan buku-buku Detik-Detik Ujian Nasional Geografi.
|
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secaraumum, proyeksipetadapatdidefinisikansebagaiilmu
yang mempelajaricarapemindahan data topografidaripermukaanBumikeataspermukaanpeta.
Proyeksi Peta adalah prosedur
matematis yang memungkinkan hasil pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi
fisis bisa digambarkan diatas bidang datar (peta).
Untuk menghindari terjadinya
kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi
pada peta, maka dalam pembuatan peta digunakan proyeksi peta. Proyeksi peta
adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang
|
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking